Setahun Pasca Perilisan Fisik Proyek Album “Subteranian Imajiner” Kini Resmi Rilis di Digital Streaming Platform

0

 



Keterhubungan puisi dan musik menjadi ikatan batin dalam Subteranian Imajiner, karya kolaborasi biner dan amusia. Proyek album yang setahun lalu dirilis dalam format kaset oleh label bawah tanah asal Tangerang, Roaches Records, lengkap dengan zine yang ditulis oleh Dwi Platomo dan dicetak oleh Medium Bookstore. Kini proyek album ini resmi rilis di Digital Streaming Platform pada 30 September 2024. 


Bersama amusia, seorang penyair dan pengelola Medium Bookstore, biner mengeksplorasi puisi-musik ke dalam nomor-nomor di proyek album ini. Dengan gaya pembacaan khas amusia, puisi yang ditulis olehnya menjadi lebih bernyawa melalui dentum-dentum kebisingan dan latar sinematik yang disajikan oleh biner. 


Subteranian Imajiner juga berkolaborasi dengan Hamzah Muhammad, seorang penulis dan pengelola kolektif Atelir Ceremai. Salah satu puisi “Dunia Hampir Sudah” yang diambil dari buku antologi puisinya, Hompimpa Alaium Gambreng, diikutsertakan ke dalam salah satu track di proyek album ini. Tidak hanya itu, Hamzah pun turut membacakan penggalan puisinya di bagian penutup lagu. 



Lanjut dalam track nomor tiga, Gerry L. Fauzi, personel Dirty Ass, Hong, Protense & The Regards, turut menyumbang vokal dan sepenggal lirik pada puisi “Kota, Kita & Nestapa”. Dibantu juga oleh Fartha yang mengisi vokal di bagian penghubung chorus. Selain itu, Fartha, seorang penyanyi solo yang juga tergabung dalam proyek duo, Shandya, pun ikut bernyanyi di track “Semut-Semut dari Lubang Waktu” diiringi dengan pembacaan puisi dari amusia. 


3 dari 4 nomor di proyek album ini adalah puisi yang ditulis oleh amusia. Di mana puisinya berkaitan erat dengan elemen semesta dan kondisi nyata hidup sekarang. Seperti dalam track pembuka “Sebuah Upaya Menyentuh Ilmu Pengetahuan Dunia Dengan Daya Yang Puitik” yang berdurasi hampir sepuluh menit, track ini terdengar seolah ada komponen-komponen sub-track di dalamnya yang selesai sesuai komposisi stanza. 



Melalui suguhan musik alternatif, post-rock, industrial-ambience dan eksperimental yang diklasifikasikan ke dalam dua babak, empat nomor dalam proyek album ini mencoba untuk merekonstruksi puisi atau memanipulasi Bahasa. Lewat bebunyian yang diracik seepik mungkin, proyek ini menjadi sebuah upaya sonik puitik agar dapat dipahami sebagai penghayatan dunia-dunia. 


Apa pun makna sebenarnya dari proyek album ini, hanya dapat dihayati dan dinikmati dengan mendengarkan langsung di layanan Digital Streaming kesayangan kalian. Atau kalian bisa juga membeli rilisan kaset dan zine Subteranian Imajiner melalui Instagram @mediumbookstore @proyekbiner dan @roaches.recs


Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)