Band baru Post-Rock/Ambient dari Surabaya Metafore merilis debut Single " Waktu-waktu Batu"

0

 


                Pada hari-hari setelah pandemi kemarin, ada jeda –perasaan kosong dan harapan yang lengang– yang kemudian hadir dan terus menghantui. Kami membayangkan dunia setelah pandemi adalah bentuk paling dekat dengan apa yang biasa orang sebut Post-Apocalyptic, rusak namun terus hidup dan berjalan. Berawal dari ide kecil itu, Dika Novi (Vokal) dan Petrus Bima (Gitar) menginisiasi proyek bermusiknya dengan membawa warna Post-Rock untuk mengimbangi ide awal kami –musik paska apokalip– sebagai nyawa utama. Singkat kemudian, bergabung Afrik (Gitar), Fadhil Hamdani (bass), Ainul Akbar (drum). Menyebut ini sebagai proyek musik atau band bagi Dika dan Petrus Bima rasanya terlalu naif, musik adalah sesuatu yang dilahirkan dan dikembangkan bersama-sama dalam relasi setara di antaranya. Setelah hadirnya tiga personil yang melengkapi proyek ini, maka, sebutan Kolektif Bebunyian Alternatif kemudian kami sematkan dalam garis awal perjalanan Metafore –nama kolektif kami– untuk menyuguhkan variasi dan semangat baru di ruang-ruang –sesak dan ramai– skena
musik Surabaya. 

Banyak mengambil band-band post rock dengan bebunyian ambient –tentu saja– seperti Mogwai dan Paint The Sky Red (Singapore) lalu Sigur Ros. Adapun sedikit sentuhan twinkle yang kami ambil dari Counterparts dan American Football. Untuk band lokal, secara warna dan tone musik kami sendiri banyak terinspirasi dari The Milo, Beeswax, dan Eleventwelfth. Namun secara semangat, saya sendiri terinspirasi dari Majelis Lidah Berduri –dulunya Melancholic Bitch– secara langsung, merekalah yang membuat saya menamai proyek ini sebagai sebuah Kolektif, bukan band –secara resmi– saya ingat betul bagaimana Ugoran Prasad menyebut bandnya adalah sebuah kerja Kolektif di salah satu wawancaranya. Itu yang membuat saya berdecak kagum dan sedikit meniru.




Pada paruh pertama 2023, tepatnya di bulan April. Metafore memulai perjalanannya dengan merekam sebuah Single yang nantinya menjadi pengantar menuju EP dan sebuah usaha untuk mengenalkan unit kolektif ini ke khalayak luas. Single yang akan dirilis dibawah naungan Loverman Records ini berjudul “Waktu-Waktu Batu”. Seluruh proses produksi Single ini dilakukan di Rezroll RCRDS. Segala proses kreatif musik digarap bersama secara kolektif sedang bagian lirik ditulis oleh Dika Novi. Waktu-Waktu Batu adalah pengejewantahan konkrit dari rasa kesal Metafore terhadap suguhan budaya kekerasan yang terus menerus ter-reproduksi dalam lanskap kehidupan bermasyarakat kita. Lagu ini menjadi monumen yang hidup dan berusaha dirawat –dipupuk dan disirami– bersama di awal keberangkatan Metafore sebagai unit kolektif untuk berjalan menuju garis batas lainnya. Waktu-Waktu Batu tak punya solusi apa-apa selain menyuguhkan ingatan, memori bersama, dan ajakan mengutuk. Ia ada untuk menyela sebentar di antara pertunjukan teater –kuasa dan kekerasan– yang setiap hari hadir, sejenak memberi jeda, lalu kembali mengajak berjalan dengan rasa sesal. Jangan “mengeras menjadi batu” dan tak perlu “menghukum seperti Tuhan” 


Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)